Banyak organisasi berusaha mencari metode terbaik untuk bertahan, tetap
produktif, dan bahkan meningkat secara terus-menerus. Salah satunya adalah
dengan analisis SWOT (Strength-Weakness-Opportunity-Threat) diikuti strategi
BSC (Balanced Scorecard). Metode TOWS (kebalikan dari SWOT) adalah variasi dari
strategi BSC.
Organisasi yang ideal sering dibicarakan dan diungkap teori-teorinya,
termasuk model MBNQA (Malcolm Baldridge National Quality Award) dari Amerika
Serikat atau CAFM (Common Assessment Framework Model) dari Uni Eropa. Untuk
industri nuklir, terdapat IMS (Integrated Management System) yang menggabungkan
sistem mutu, keselamatan, kesehatan, keamanan, lingkungan dan ekonomi.
Beberapa dekade terakhir, upaya untuk mencari bentuk organisasi yang
ideal diarahkan pada analogi dengan makhluk hidup alamiah. Misalnya Org.DNA (Organizational
Deoxy Ribonucleic Acid), NTMS (Nanotechnology Management System), atau Blue
Ocean Strategy. Org.DNA adalah arsitektur dan karakter yang dibentuk dari 4
elemen, persis seperti DNA, yaitu struktur, kebijakan, motivasi, dan informasi,
dan masing-masing saling berinteraksi sehingga dapat beradaptasi dan berinovasi
menghadapi lingkungan. DNA ini bersifat dapat diturunkan dan menggandakan diri.
NTMS adalah cara pandang organisasi serupa dengan anatomi tubuh, yang
dilengkapi dengan aliran darah, aliran getah bening dan aliran energi. Aliran
darah dianalogikan dengan nilai uang, sehingga kesehatan dan kinerja organisasi
diukur setelah dikonversi ke dalam nilai uang. Suatu organ yang membutuhkan
lebih banyak darah dianalogikan dengan simptom penyakit atau “radang”.
Ciri umum organisasi yang ideal adalah tetap produktif, selalu
melakukan peningkatan, namun juga mampu menghadapi perubahan dan persaingan,
termasuk kegagalan produktivitas. Unsur-unsur di dalam organisasi yaitu KOPI
4MILS
(Kendali-Output-Input-Manusia-Mesin-Material-Metode-Informasi-Lingkungan-Selamat)
harus sedemikian rupa mendukung organisasi ideal tersebut. Manajemen risiko
menjadi unsur tambahan yang signifikan untuk dibahas, apabila berkaitan dengan
perubahan di luar organisasi dan berbagai kegagalan yang mengancam.
Penulis akan mendefinisikan organisasi ideal dengan ungkapan lain. Seorang
atasan pernah berkata, bahwa organisasinya berjalan dengan lancar tanpa harus
diperintah atau didatangi satu-persatu. Semua karyawan tahu persis apa yang
harus dilakukan. Dan hasilnya memang baik. Setiap lini dalam struktur
organisasi mampu berkomunikasi dan saling mengingatkan, sehingga permasalahan
apapun segera tertangani, tanpa harus minta petunjuk atau melapor pada atasan
tersebut. Atasan ini tahu beres urusan kantor, sehingga dia memiliki waktu
untuk mengembangkan jejaring di luar dan membangun citra organisasi ke para
pemangku kepentingan. Secara singkat atasan ini menyebutnya “auto pilot”, kapal
berjalan lancar ke tujuan tanpa harus disetir oleh pimpinan organisasi.
Prasyarat dari auto pilot antara lain: Pimpinan organisasi tahu persis
tujuannya, Pimpinan dapat mengkomunikasikan tujuan ini ke seluruh lini dan
pegawai, terdapat komunikasi dan saling mengingatkan antara lini satu dengan
lainnya, semua pegawai telah kompeten dan menjalankan fungsinya dengan baik,
dan terdapat deteksi untuk mengetahui bila terjadi penyimpangan.
Organisasi dapat berlangsung abadi, namun tidak demikian dengan unsur-unsurnya.
Manusia, mesin, material dan metode akan berubah terus. Pergantian pegawai akan
selalu terjadi, mesin mengalami kerusakan, dan material harus dipasok terus,
termasuk informasi. Metode kerja juga harus diubah sesuai situasi dan
kondisinya. Perubahan dan perbaikan ini juga merupakan ciri khas suatu
organisasi yang ideal, asalkan pergantian yang terjadi tidak mengganggu
produktivitas. Untuk menuju organisasi yang selalu meningkat, maka manajemen
perubahan merupakan karakter organisasi yang harus dijalani. Idealnya,
regenerasi menghasilkan unsur pengganti yang sama persis karakteristik atau
kompetensinya. Dengan regenerasi yang tepat waktu, organisasi memiliki peluang
untuk bertahan, bahkan berkembang positif. Regenerasi juga dapat dijadikan cara
untuk membersihkan unsur-unsur organisasi yang mulai aus atau mengalami
penuaan. Dengan demikian penurunan kinerja dapat dicegah dan diatasi.
Organisasi yang disamakan dengan cara makhluk hidup bertahan dapat pula
disamakan cara penanganannya, misalnya dengan mengukur waktu daur regenerasi.
Ada saatnya lapar, dan harus diberi makan. Ada saatnya diperiksa kesehatan dan diberi
suntikan vitamin dan suplemen. Memberi makan pada saat yang tepat serta memberi
suplemen dengan kadar dan jenis yang tepat akan menjamin vitalitas dari
organisasi. Misalnya untuk pegawai, lama kerja maksimal adalah 30 tahun, dengan
masa transisi untuk mengajarkan keahlian pada penerusnya sekitar 4 tahun, maka
daur pegawai adalah sekitar 20-26 tahun. Untuk mesin tentu lebih cepat
berganti, demikian juga metode. Sedangkan daur untuk material dan informasi
jauh lebih cepat lagi.
Salah satu cara untuk melihat seberapa besar organisasi adalah
cabangnya yang terdapat di mana-mana. Organisasi yang mendunia memiliki cabang
di berbagai negara, dengan jumlah yang luar biasa. Kesan yang didapat dari
organisasi induk, sama dengan kesan yang diperoleh dari cabangnya, atau
sebaliknya. Untuk dapat membuka cabang perusahaan, organisasi induk harus
menciptakan patokan-patokan sehingga cabangnya dapat berkinerja serupa dengan
induknya. Tentu saja hal ini disertai dengan pengawasan, atau istilah lainnya
lisensi dari organisasi induk. Sebaiknya, organisasi cabang beroperasi secara
independen namun mendukung keberhasilan induknya. Jadi, ciri lain dari
organisasi ideal adalah mampu reproduksi, dengan menerapkan prinsip corporate
DNA. Anak organisasi merupakan interaksi dari empat faktor yang dimiliki
induknya, lalu menghasilkan inovasi, serta beroperasi secara independen. Contoh
tipikal dari reproduksi adalah saat salah satu pimpinan organisasi mengundurkan
diri dan membentuk organisasi baru, dengan lingkup, cara operasi, struktur,
jaringan informasi dan nilai-nilai yang serupa. Perusahaan cargo, otomotif,
makanan cepat saji, garmen dan lain-lain sering mengalami hal ini.
Setelah beberapa waktu berlalu, organisasi baru hasil reproduksi akan
menjadi saingan dari organisasi induk. Untuk itu, organisasi baru yang
mengetahui segmen pelanggan, jenis layanan / produk, dan jaringan induknya akan
menerapkan Blue Ocean Strategy, untuk menghindari perebutan pelanggan dengan
organisasi asal. Blue Ocean Strategy menitikberatkan opsi mencari pelanggan dan
produk baru, yang sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya. Laut biru adalah
segmen pelanggan yang belum digali, sedangkan laut merah adalah pasar yang
penuh persaingan.
Pada akhirnya, organisasi ideal dapat menyeimbangkan kebutuhan
pertumbuhan dengan biaya yang timbul, menyeimbangkan kepentingan internal
dengan kepuasan eksternal, menggabungkan kekuatan unsur-unsur yang dimiliki
untuk menghadapi tantangan dari luar, serta mampu mendeteksi kondisi internal
untuk dapat menyesuaikan dengan situasi eksternal.
LuckyClub Online Casino - Live Dealer and Live Betting
BalasHapusLucky Club is a new online casino powered by Playtech, and now it has live dealer games available. The company has also introduced luckyclub.live live betting and live